LP
LP Pra-Nikah — Manhaj Salaf (Interactive)
Urutan, tanya-jawab, checklist & catatan — siap pakai waktu taaruf atau briefing calon.
Urutan Pra-Nikah yang Syar'i (simple & realistik)
Ringkas, step by step — langsung ke intinya.
1️⃣ Niatin dulu — lurusin tujuan
Nikah bukan buat healing atau status, tapi ibadah & menjaga diri dari maksiat. Dalil: وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ... (QS. An-Nur:32). Niatnya harus lillāh.
Catatan: Lurusin niat sejak awal — itu yang ngebedain nikah yang barokah dan yang cuma solusi sementara.
2️⃣ Istikharah & istisyarah
- Istikharah — minta Allah pilihkan yang terbaik.
- Istisyarah — konsultasi ke ustadz / orang tua / teman yang salih.
Catatan: Jaga keseimbangan nalar & doa. Jangan cuma “feeling” doang.
3️⃣ Taaruf syar’i (bukan PDKT)
Boleh saling tahu lewat perantara / wali, bukan chatting 1-on-1. Fokus pada agama, akhlak, visi keluarga — bukan hal remeh.
Dalil & etika: Nabi ﷺ bersabda انظر إليها فإنه أحرى أن يؤدم بينكما (HR. Tirmidzi). Tapi lihatnya tetap dalam koridor syar'i — bukan hangout berdua.
4️⃣ Khitbah (lamaran syar’i)
Jika cocok → lamaran resmi lewat wali. Belum halal; belum boleh khalwat. Ini cuma tanda niat serius.
Dalil: لا يَخطب الرجل على خِطبة أخيه (HR. Bukhari & Muslim). Hormati prosesnya.
5️⃣ Persiapan akad
Bahas teknis: mahar, wali, waktu akad, saksi, tanpa berlebih-lebih. Prinsip: mudah & berkah.
Rasul ﷺ: أعظم النكاح بركة أيسره مؤونة (HR. Ahmad) — keep it simple.
6️⃣ Akad nikah
Momen halal sesungguhnya: setelah ijab-qabul, hubungan jadi halal. Jangan nunggu resepsi.
Praktis: pastikan lafaz ijab qabul jelas & saksi ada.
7️⃣ Walimah (syukur & publikasi halal)
Sunnahnya adakan walimah, sekedar mengumumkan status halal. Bukan pamer.
Dalil: "Adakanlah walimah walau hanya dengan seekor kambing." (HR. Bukhari)
8️⃣ Bangun rumah tangga di atas ilmu
Setelah akad jadi start: ngaji bareng, belajar hak & kewajiban, saling ingatkan taat ke Allah. Ini kunci ketahanan rumah tangga.
Catatan: Jadikan rumah sebagai madrasah pertama bagi anak-anak.
Tanya-Jawab (Accordion) — Simulasi Part 1–3
Klik tiap pertanyaan untuk buka jawaban. Semua jawaban contoh dalam gaya Gen-Z sopan + catatan tambahan.
1. Jelaskan makna "La ilaha illallah" (singkat)
+
Jawaban contoh: “La ilaha illallah” bukan sekadar kalimat kosong — artinya tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah. Ini tuntutan loyalitas: ibadah, ketaatan, dan penempatan prioritas hidup hanya padaNya.
Catatan: Jawaban ini nunjukin bahwa lo paham tauhid aplikatif, bukan sekadar hafalan.
2. Dari siapa / kitab apa kamu belajar?
+
Jawaban contoh: "Rutin dengarkan kajian ustadz [nama manhaj salaf], dan sedang telaah 'Kitab Tauhid' Syaikh M. bin Abdul Wahhab serta Mulakhkhas fiqh menurut manhaj salaf."
Catatan: Sebutkan sumber nyata, jangan cuma 'ngaji sana sini' — ini nunjukin arah manhaj.
3. Pandanganmu tentang bid'ah?
+
Jawaban contoh: Bid'ah bahaya karena menambah perkara agama tanpa dalil. Saya berhati-hati: jika tak ada dalil dari Rasul ﷺ, saya jauhi.
Jangan jawab 'tergantung niat' — itu jebakan diskusi aqidah.
4. Kalau istri lebih paham agama, apa sikapmu?
+
Jawaban contoh: Syukur. Saya tetap memimpin dengan ilmu dan adab; jika dia lebih ilmu, saya belajar darinya dan hargai kontribusinya.
Catatan: Kombinasi qowwamah & rendah hati itu yang dicari.
5. Pekerjaan & menjaga kehalalan rezeki?
+
Jawaban contoh: Saya kerja di [bidang], dan insyaAllah pastikan akad & sumber rezeki halal; jika ada syubhat, konsultasi dan cari jalan yang thayyib.
Keberkahan rezeki lebih penting daripada jumlahnya.
6. Kalau diuji miskin / sakit, apa tindakanmu?
+
Jawaban contoh: Sabar dan ikhtiar. Kita berusaha maksimal, berdoa, dan tidak menyalahkan takdir. Saya siap bertanggung jawab.
Tunjukkan kesiapan mental — bukan janji kosong.
7. Istri bekerja atau di rumah?
+
Jawaban contoh: Boleh produktif asal tidak ganggu kewajiban rumah & syar'i. Idealnya istri fokus di rumah karena itu ladang pahala besar.
Fleksibilitas penting, jangan jadikan dogma kaku.
8. Visi membina rumah tangga?
+
Jawaban contoh: Rumah jadi tempat tumbuh ketaatan: imam yang mengajak, bukan memaksa; anak dididik salafy; rumah dikenal karena adab & tauhid, bukan gaya hidup.
Visi konkret > janji klise.
9. Istri salah, menangis, minta maaf tapi tak mau diceramahi — antum ngapain?
+
Jawaban contoh: Cek dulu sebabnya: lalai atau niat buruk. Jika lalai — nasihat lembut atau diam dulu lebih efektif. Rasul ﷺ pilih sikap bijak sesuai konteks.
Ini ngetes emosi & kebijaksanaan — jangan reaktif.
10. Siap istri lebih banyak ngaji daripada bantu ekonomi?
+
Jawaban contoh: Siap — ilmu istri investasi besar untuk anak & rumah; ekonomi saya usahakan mencukupi.
Ini tanda prioritas akhirat, bukan lepas tanggung jawab.
11. Kalau istri lemah iman, apa antum lakukan?
+
Jawaban contoh: Tidak marah; rangkul, ajak lembut, doakan — hidayah hak Allah. Tugas suami adalah jadi sebab yang lembut.
Tunjukkan kesabaran & pendekatan dakwah di rumah.
12. Pilih cantik/takshok vs kuat manhaj?
+
Jawaban contoh: Lebih pilih yang kuat agamanya — iman menjaga nikmat; kecantikan pudar, iman tahan badai.
Jawaban simpel tapi penuh makna untuk akhwat yang niat ibadah.
13. Ada ikhwan lain lebih kaya — kenapa pilih antum?
+
Jawaban contoh: Saya nggak janji kaya, tapi janji jadi imam yang jujur, sabar, dan istiqamah. Qowwamah & istiqamah nggak bisa dibeli.
Buktikan lewat sikap, bukan omongan muluk.
14. Istri posting dakwah di sosmed — boleh?
+
Jawaban contoh: Boleh jika cara & isi syar'i; namun lebih afdhal dakwah di lingkup mahram/akhwat. Jagalah adab agar bukan ajang pamer.
Keseimbangan antara manfaat dakwah & menjaga kehormatan.
15. Siapa teladan pertama anak?
+
Jawaban contoh: Rasul ﷺ adalah teladan, setelah itu ibu jadi figur pertama yang membentuk adab & cinta agama pada anak.
Peran ibu sangat krusial — suami harus support penuh.
16. Antum ekspresif atau kaku?
+
Jawaban contoh: Tengah-tengah: tegas di prinsip, hangat di hubungan — Nabi ﷺ juga bercanda dengan Aisyah ﷺ secara sopan.
Jangan jadi drama king atau robot — jadilah imam manusiawi.
17. (Wali) Antum kerja apa & jaga kehalalan rezeki?
+
Jawaban contoh: Pastikan pendapatan bebas riba & gharar; cari thayyib; kalau ragu konsultasi. Nabi ﷺ mengingatkan pentingnya halal bagi keberkahan rezeki.
Jangan takut transparan soal usaha — wali sering cek itu lebih dulu.
18. Kalau seret, izinkan istri kerja?
+
Jawaban contoh: Dalam darurat boleh, dengan syarat syar'i; prinsipnya suami berusaha nafkahi dulu.
Jelaskan batasan kerja istri jika diperlukan (aurat, tidak campur laki-laki, tak melalaikan tugas utama).
19. Kenapa wali laki-laki?
+
Jawaban contoh: Karena wali adalah pelindung (qowwam) sesuai ayat Ar-rijalu qawwāmun ... — fungsinya jaga kehormatan & keamanan akad.
Sampaikan dengan hikmah — ini bukan soal diskriminasi tapi tanggung jawab berbeda.
20. Perbedaan cinta karena Allah vs cinta karena nafsu?
+
Jawaban contoh: Cinta karena Allah bertahan meski tampilan berubah; cinta karena nafsu rapuh jika godaan datang. Tujuannya harus akhirat.
Ini soal prioritas orientasi hati.
21. Siap dinasihati istri?
+
Jawaban contoh: Siap. Kebenaran datang dari siapa saja; Umar bin Khattab pernah dinasihati wanita — beliau terima. Nasihat dengan adab adalah tanda istri shalehah.
Kerendahan hati pemimpin itu utama.
22. Ada guru tetap?
+
Jawaban contoh: Ada. Saya ngaji rutin dari asatidzah manhaj salaf — ilmu tanpa guru rentan salah.
Sebutkan nama ustadz/kajian — itu menambah kredibilitas.
23. Menjaga istri dari fitnah medsos?
+
Jawaban contoh: Dua cara: ilmu & rasa cukup. Ilmu jaga batas, rasa cukup kurangi kebutuhan validasi online. Suami jadi imam, bukan polisi.
Praktik: batasi exposure & ajak diskusi soal etika digital.
24. Mertua beda manhaj — sikap antum?
+
Jawaban contoh: Hormat & lemah lembut; tunjukkan manhaj lewat adab & akhlak, bukan debat. Birrul walidain tidak gugur karena beda pandangan.
Kesabaran & contoh perilaku lebih efektif daripada hujjah panjang.
25. Jika beda pendapat fiqh, siapa yang 'ngalah'?
+
Jawaban contoh: Kebenaran yang menang, bukan ego. Duduk baca kitab bersama, bawa pada dalil dan ulama; jika salah saya akui.
Mufawadhah & referensi ilmiah bikin solusi damai.
26. Antum yakin bisa jadi pemimpin keluarga?
+
Jawaban contoh: Saya gak yakin sempurna, tapi yakin pada pertolongan Allah. Saya ingin terus memperbaiki diri agar bisa memimpin dengan adab & ilmu.
Intinya: bukan klaim sempurna, tapi komitmen untuk terus belajar.
Checklist Siap Nikah (Interaktif)
Centang tiap item. Data tersimpan otomatis di perangkatmu.
Doa penutup yang sering dibaca para salaf sebelum menikah:
اللهم إني أسألك زوجةً صالحةً، إن نظرتُ إليها سرّتني، وإن أمرتُها أطاعتني، وإن غبتُ عنها حفظتني في نفسها ومالي
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu istri yang shalihah; yang jika aku memandangnya, menenangkanku; jika aku memerintahnya, ia taat; dan jika aku tidak bersamanya, ia menjaga dirinya dan hartaku.”